Sunday, December 14, 2008

DANAU TOBA UNTUK ANDA

Danau Toba adalah salah satu danau terbesar di dunia, dan terbesar di Asia. Danau ini mendapat nominasi keajaiban alam. Danau ini mengelilingi satu pulau yang dinamai Samosir dan semua kawasan yang mengelilinginya disebut tanah batak atau Toba di Propinsi Sumatera Utara Indonesia.

Menuju Danau Toba, anda dapat melalui kota Medan ibukota Sumatera utara. Dari Medan ke Danau Toba dengan perjalanan darat dapat ditempuh dalam waktu 4 jam. Parapat adalah kota pintu gerbang masuk Danau Toba menuju Pulau Samosir. Di kota ini ditemukan banyak hotel tempat anda menginap.

Dari Tigaraja, kota pelabuhan Parapat anda dapat menyeberang ke Samosir dengan kapal kayu atau seedboat. Bila anda dengan kenderaan roda empat, anda harus melalui kota Ajibata sekitar 1 km dari Parapat. Disana anda menemukan ferry penyeberangan setiap 2 jam sekali.

Di Samosir anda menemukan kota wisata Tomok. Dengan kapal ferry anda akan sampai di kota kecil ini. Bila dengan boat, anda dapat langsung menuju hotel pilihan anda di Tuktuk Pulau Samosir yang tidak jauh dari kota Tomok. Di Tuktuk anda mendapatkan banyak penginapan sesuai dengan kebutuhan anda.

Anda dapat menentukan pilihan lain untuk menikmati panorama danau toba yang indah ini. Kota pilihan lain adalah Balige, sekitar 1 jam perjalanan darat ke arah selatan Parapat. Balige dapat dicapai 10 menit dari bandara Silangit - Siborongborong.

Disekitar ini anda dapat menikmati pemandangan di Hutaginjang, pegunungan kota Muara, lokasi pandang Sipinsur, lokasi pandang Tarabunga dan pemandangan dari Dolok Tolong. Di Balige ditemukan balairung dengan arsitektur batak yang mempesona. Di kota ini juga anda dapat mendapatkan penginapan yang memadai.

Alternatif lain menuju Danau Toba adalah melalui Tele. Dengan perjalanan darat melalui Kabanjahe ke Tele anda dapat langsung memasuki Pulau Samosir. Dari Tele ke Pangururan ibukota Samosir dapat ditempuh sekitar 1 jam. Sebelum kota Pangururan anda akan menyaksikan keindahan gunung yang disakralkan Pusuk Buhit. Di lereng gunung itu ditemukan pemandian air hangat hot spring. Dari Pangururan ke Tuktuk dapat ditempuh perjalanan darat sekitar 1 jam.









Lake characteristic :
  • Watershead area 2.586 km2
  • Lake area 1.130 km2
  • Maximum depth 529 m / 433 m
  • Water volume about 240 km3
Photo lainnya ada disini


AddThis Social Bookmark Button

7 comments:

  1. Syalom. SAYA SAMUEL PUTRA TOGATOROP DARI SIANTAR,SMAN2, komentar saya mengenai sampah di danau toba adalah dimana setiap hotel yang ada dilarang membuang limbahnya ke danau toba, dan bagi hotel yang ketahuan membuang sampah harus di kenakan sangsi yang tegas, dan untuk melestarikan hutan-hutan di sekitar danau toba,maunya pemilik hotel-hotel di skitar danau toba memberikan sumbangsihnya seperti mendanai penanaman 1000 pohon. horas!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    ReplyDelete
  2. Keindahan danau toba memang sudah terkenal di penjuru dunia, tapi sayang penduduk setempat kurang menyadari keindahan itu sehingga kurang terawat.
    mohon informasinya, penerbangan apa saja yang kebandara silangit_siborongborong.
    Mauliate

    ReplyDelete
  3. Horas, sian B.Parningotan, pinompar ni par Sigumpar.

    Saat ini ikan2 penghuni Danau Toba sedang terserang penyakit ikan Import, terlihat bila kita berenang di danau, banyak ikan mati dan ikan2 yang terkena WHITE SPOT DESEASE. Penyakit ikan jenis ini tidak pernah terdeteksi sebelumnya. Harap peternakan ikan di Danau Taba lebih dikontrol oleh pihak berwewenang sebelum kedatangan jenis penyakit ikan yang lebih parah

    ReplyDelete
  4. masalah sampah tidak usah dibicarakan lg, memang itu sudah membudaya di kehidupan kita sehari-hari. lihat saja contoh pasar tradisional di ajibata. sangat jorok
    http://marurat.com

    ReplyDelete
  5. Horas, sian Travolta Nainggolan

    masalah sampah di danau toba perlu pengawasan ketat dari pemerintah setempat supaya memberi sanksi kepada pengusaha-pengusaha yang membuang sampah sembarangan ke danau, dan perlu di tingkatkan penghijauan sekitar danau.....

    ReplyDelete
  6. Saya Samuel Fernandez Simbolon, saya kira yang sangat diperlukan adalah kesadaran dari semua pihak yang ada disana. Pemerintah dan masyarakat saling bekerjasama apa susahnya?jangan mau menag sendiri. Dan bagi pengusaha ikan itupun saya tidak setuju, saya pernah kesana dan mencium bau busuk bukan lagi udara yang segar. Yaa intinya mana yang terbaiklah apalagi ada lagu O Tao Toba Na Uli, jgn lagi O Tao Toba Na bau

    ReplyDelete