Monday, December 18, 2017

UPAYA PERTANIAN ORGANIK KAWASAN DANAU TOBA

Erwin Landy
Pupuk Organik Padat dan Cair mutlak dibutuhkan dalam kondisi pertanian kita saat ini. Sudah terlalu lama petani tradisional dijejali penggunaan pupuk kimia padat dan pestisida yang merusak lingkungan. Beban petani untuk penyediaan pupuk dan pestisida itu tidak sebanding lagi dengan hasil yang diperoleh.

Erwin Landy yang juga pegiat Land Rover ini sudah puluhan tahun mengabdikan dirinya untuk Pulau Samosir, memberi petunjuk kepada petani melakukan pertanian selaras alam. Pertanian organik adalah solosi untuk memanfaatkan potensi sekitar dan menyehatkan alam lingkungan.

Frans Siallagan
Frans Siallagan, salah seorang penduduk Siallagan Samosir yang sudah berhasil dengan pertanian organik ini selalu membantu program Erwin saat melakukan pelatihan di Samosir. Beliau juga dengan ringan tangan membantu siapa saja yang ingin melakukan pertanian ini, tidak hanya cara, tapi sering juga memberikan hasil karyanya yaitu Pupuk Organik Cair. Tradisi membagikan pupuk secara gratis itu ternyata terus dilanjutkan Frans Siallagan, petani biasanya akan mau mencoba jika sdh melihat hasil. Sudah hampir 5 tahun ini Frans menerapkannya ke lahannya. 


Penggunaan bahan pupuk, menurut Erwin diusahakan apa yang ada di daerah itu sendiri. Khusus kegiatan pembuatan pupuk di Samosir sedapat mungkin menggunakan bakteri - jamur lokal yang sudah ratusan ribu tahun hidup di samosir. "Kurang tega rasanya membawa bakteri dan jamur dari luar untuk di gunakan di Samosir", katanya.

Barlah strain bakteri-jamur lokal tersebut terjaga kemurniannya. "Kami tak punya otoritas mencampur adukkannya dengan yang dari luar, dan jikapun toh akhirnya kontaminasi itu terjadi setidaknya kami tak ikut bersalah atau berdosa. Tercampur aduknya ikan endemik lokal dengan ikan dari negeri antah berantah di danau yang anggun itu sudah cukup menjadi pelajaran penting buat kita bersama", tegasnya. 

Pada saat Pelatihan di Tuktuk, Samosir tgl 5-6 Desember 2017 lalu, diharapkan para peserta segera melakukan kegiatan. diutamakan membuat kelompok kerja bersama. Erwin tidak pelit dengan ilmu yang dimilikinya. Melalui akun Fesbuknya Erwin Landy dan Boemi Samosir beliau tetap memberikan masukan baru teknologi pemanfaatan lingkungan itu.

Kelompok yang terbentuk setelah pelatihan tetap juga dibimbingnya melelui grup WA. (Monang Naipospos)


     style="display:inline-block;width:728px;height:90px"
     data-ad-client="ca-pub-9152001026181646"
     data-ad-slot="3556099309">

No comments:

Post a Comment